Implementasi
Wawasan Nusantara (3)
Penerapan Wawasan Nusantara harus
tercemin pada pola pikir, pola sikap dan tindaknya senantiasa mendahulukan
kepentingan negara.
a.
Implementasi
dalam kehidupan politik, menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang
sehat,mewujudkan pemerintahan yang kuat.
b.
Implementasi
dalam kehidupan ekonomi, menciptakan tatanan ekonomi yang menjami pemenuhan dan kemakmran rakyat secara merata.
c.
Implementasi
dalam kehidupan sosial budaya,meciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan.
d.
Implementasi
dalam kehiduupan pertahanan kemananan, menumbuhkan kesadaran cinta tanah air.
Sosialisasi
Wawasan Nusantara
1.
Menurut
sifat/cara penyampaian :
a. Langsung - ceramah
dan diskusi
b.
Tidak langsung - media massa
2. Menurut metode penyampaian :
a.
Ketauladanan
b.
Edukasi
c.
Komunikasi
d.
Integrasi
Tntangan Implementasi
Nusantara :
Pemberdayaan
Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat
dalam arti memberikan peranan dalam aktivitas masyarakat mencapai tujuan
nasional.
Kondisi
nasional (pembangunan) tidak merata mengakibatkan keterbelakangan merupakan
ancaman integrasi dan pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerrah
tertinggal
1.
Duna Tanpa Batas
a.
Perkembangan
IPTEK
Mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindak masyrakat
dalam aspek kehidupan.
b.
Kenichi Omahe
dalam bukunya “Boderless World” dan “The End of Nation Statet “ menyatakan :
perkembangan masyrakat global, batas wilayah negara dalam arti geografi, namun
kehidupan satu negara tidak dapat membatasi kekuatan global.
2.
Era Baru Kapatalisme
a.
Sloan dan Zureker
Dalam Bukunya “ Dictonery of Economics” Kapatalisme
suatu sistem didasarkan hak milik atas macam macam barang individu untuk
perjanjian dengan pihak lain. Dalam aktivitas ekonomi yang dipilih berdasarkan
kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.
b.
Lester Thurow
Dalam bukunya “The Future of Capatalism” menyatakan :
untuk dapat bertahan dalam era baru kapatalisme harus membuat strategi baru
yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan sosialis. Di era baru
kapalisme, neara kapatais dalam rangka mempertahankan eksitensinya di bidang
ekonomi.
3.
Kesadaran Warga
Negara
a.
Pandangan
Indonesia tentang Hak dan Kewajiban
Manusia Indonesia mempumyai kedudukan, hak dan
kkewajiban yang sama.
b.
Kesadaran bela
negara
Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan
iaah perjuangan non fisik untuk mengrangi latarbelakang kemiskinan, kesenjangan
sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek.
Dalam perjuangan non fisik, mengalami penurunan yang
ajam dibanding perjuangan fisik.
Prospek
Implementasi Wawasan Nusantara
Berdasarkan
beberapa teori mengemukakan pandangan global sebagai berikut :
1.
Global Paradox menyatakan
negara harus mampu memeberikan eranan besar kepada rakyat
2.
Bordless World
dan The End Of Ntion State menyatakan batas wilayah geografi relatif tetap,
tetapi kekuatan ekonomi akan menembus batas tersebut.
3.
The Future of
Capatalism menyatakan
strategi baru kapatalisme ialah megupayakan keseimbangan antara kepentingan
individudengan masyarakat serta antara negara maju dengan berkembang.
4.
Building Win Win
World (Henderson)
menyatakan perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi, menjadikan masyarakat
dunia yang lebih bekerjasama.
5.
The Second Curve
(Ian
Morison) menyatakan dalam era baru timbul adanaya peranan yang leih besar dari
pasar teknologi baru mengantar terwujudnya masyaraat baru
Dari rumusan-rumusan di atas ternyata
tidak ada satupun yang menyatakan tentang perlu
adanya persatuan, sehingga berdampak konflik antar bangsa karena
kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi.
Dalam Implementasinya perlu lebih di
berdayakan peranan derah dan rakyat kecil, dan apabila dipenuhi adanya
faktor-faktor dominan : keteladanan kepemipinan nasiona, pendidikan berkualitas
dan bermoral kebangsaan, media massa yang memberikan informasi dan kesan yang
positif.